logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Metode Pembelajaran Ekspositori


Makalah: Strategi pembelajaran matematika

METODE EKSPOSITORI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

OLEH:
KELOMPOK X
                                                    NAMA                  :                    NIM
                                                 PARMADI              :               210 120 074
                                                 ARDIANTO           :               210 120 059
                                                  WAHIDIN              :               210 120 085

Dosen Pembina : Sriyanti  Mustafa, S. Pd., M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya penyusun mungkin tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah  ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Metode Pembelajaran Ekspositori”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Wa’alaikum Salam Wr. Wb

Parepare,   1 Mei  2012

Kelompok X


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan umumnya dan proses pendidikan khususnya, penggunaan metode yang tepat dalam pengajaran merupakan hal sangat penting diperhatikan, karena keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada cocok tidaknya penggunaan metode pengajaran terhadap suatu topik yang diajarkan sehingga tujuan pengajarannya dapat tercapai dengan baik.
            Metode merupakan suatu alat atau cara dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Winarno Surachmat yang dikemukakan dalam buku Dasar dan Tehnik Interaksi Belajar Mengajar bahwa: ”Metode adalah cara dalam funsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”.
            Selanjutnya Sudirjo dalam buku Metodik Lanjutan atas mengemukakan bahwa: ”Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan keseluruhan situasi belajar untuk mencapai tujuan”.
            Dari kedua pendapat diatas jelas bahwa metode merupakan cara yang dipergunakan guru dalam proses belajar mengajar dimana setiap guru akan menggunakan metode tertentu dalam menyajikan bahan pelajaran kepada siswanya. Hal ini memudahkan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
            Dalam pengajaran matematika, penggunaan metode mengajar harus berpedoman pada tujuan yang akan dicapai tanpa melupakan faktor-faktor siswa, guru harus menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi dan situasi kelas pada saat berlangsungnya pengajaran.

B.       Rumusan Masalah
1.        Apakah pengertian metode ekspositori?
2.        Jelaskan karakteristik metode ekspositori?
3.        Jelaskan langkah-langkah pembelajaran metode ekspositori?
4.        Apakah kelebihan dan kekurangan metode ekspositori?
5.        Jelakan penerapan metode ekspositori dalam pembelajaran matematika?

C.      Tujuan
1.        Untuk mengetahui pengertian metode ekspositori.
2.        Untuk memahami karakteristik metode ekspositori.
3.        Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran metode ekspositori.
4.        Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode ekspositori.
5.        Untuk mengetahui dan memahami penerapan metode ekspositori dalam pembelajaran matematika.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.  Pengertian Metode Ekspositori
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.
            Seperti kita ketahui pada metode ceramah  pusat pengajarnya terletak pada guru, guru yang banyak bicara menyampaikan materi pelajaran (informasi), sedangkan pekerjaan siswa pada umumnya mencatat dan sebagian kecil bertanya. dominasi guru pada metode ekspositori ini banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, Apakah siswa atau mahasiswa itu mengerti atau tidak, tetapi guru memberikan informasi hanya pada saat-saat atau bagian bagian yang diperlukan; misalnya pada permulaan pengajaran, pada topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-contoh soal dan sebagainya. Karena itu dilihat dari terpusatnya kepada guru, metoda lebih murni dari metoda ekspositori.
Pada metode ini, setelah guru beberapa saat memberikan informasi (ceramah) guru mulai dengan menerangkan suatu konsep mendemonstrasikan keterampilannya mengenai pola / aturan / dalil tentang konsep itu, siswa bertanya, guru memeriksa (mengecek) apakah siswa sudah mengerti atau belum. Kegiatan selanjutnya ialah guru memberikan contoh-contoh soal aplikasi konsep selanjutnya meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal di papan tulis atau di mejanya. Siswa mungkin bekerja individual atau bekerja sama dengan teman yang duduk di sampingnya, dan sedikit ada tanya jawab. Dan kegiatan terakhir ialah siswa mencatat  materi yang telah diterangkan yang mungkin dilengkapi dengan soal-soal pekerjaan rumah. Jadi metode ekspositori ini sama dengan cara mengajar yang biasa (tradisional) kita pakai pada pengajaran matematika.
Metode lain yang akan dibahas di sini ialah metode ekspositori. Sering metode ekspositori ini disamakan dengan metode ceramah karena sama-sama sifatnya memberikan informasi, pengajaran berpusatkan kepada guru. Di sini bedakan metode ekspositori dari metode ceramah mengingat David P.Ausubel berpendapat bahwa metode ekspositori yang baik adalah cara mengajar yang paling efektif daan efisien dalam menanamkan belajar bermakna.
Pada tahun lima puluhan banyak pendidik matematika berpendapat bahwa metode ekspositori (ceramah) itu hanya menyebabkan siswa belajar menghafal yang tidak banyak makna (tanpa banyak mengerti). Karena pengajaran matematika (modern) mengutamakan antara lain kepada pengertian daripada kepada caranya menyelesaikan soal, maka pada tahun enam puluhan metode itu diganti sebagian oleh metode baru misalnya dengan laboraturium, penemuan,dan permainan.
Tetapi D.P. Ausubel percaya bahwa cara ekspositori (ceramah) itu tidak sejelek seperti yang dituduhkan orang. Malahan sebaliknya ia percaya bahwa cara ceramah itu merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara bermakna. Sebaiknya, metode baru seperti laboratorium, penemuan, permainan dan semacamnya itu dapat menyebabkan pengajaran tidak efektif, tidak efisien, dan bila tidak hati-hati dapat mengatakan yang tidak-tidak. Karena itu ia berperdapat cara-cara ini supaya jarang dipakai. Meskipun demikian ia menyetujui pengajaran yang menggunakan metode pemecahan masalah, inkuiri, dan metode belajar yang dapat menumbuhkan berfikir kreatif dan kritis, mengajarkan materi yang berguna bagi peserta didik menghadapi kehidupan, Peningkatan kebudayaan dan keterampilan dasar pada umumnya.
Ausubel membedakan belajar menjadi:
a)        Belajar menerima (reception learning): materi yang disajikan kepada siswa ada dalam bentuk akhir,dan
b)        Belajar menemukan (discovery learning): pola dalil atau aturan harus ditemukan siswa.
Ia juga membedakan antara:
a)        Belajar menghafal (rote learning),dan
b)        Belajar dengan bermakna (meaningful lerning): disini yang diutamakan prosesnya,hasilnya nomor dua.

B.     Karakteristik Pembelajaran Metode Ekspositori
Somantri (2001: 45) membedakan metode ekspositori dan metode ceramah. Dominasi guru dalam metode ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti di awal pemebelajaran, menjelaskan konsep-konsep dan prinsip baru, pada saat memberikan contoh kasus di lapangan dan sebaginya. Metode ekspositori adalah suatu cara menyampaikan gagasan atau ide  dalam memberikan informasi dengan lisan atau tulisan.
Menurut Herman Hudoyo(1998 : 133)  metode ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan. Pentatito Gunawibowo (1998 : 6.7) dalam pembelajaran menggunakan metode ekspositori, pusat kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru sudah banyak berkurang. Tetapi jika dibanding dengan metode demonstrasi, metode ini masih nampak lebih banyak.
Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat tertentu saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi, memberikan contoh soal. Kegiatan siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau memperhatikan saja, tetapi mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya. Mengerjakan soal latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta mengerjakan di papan tulis. Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan, kegiatan guru memeriksa pekerjaan siswa secara individual dan menjelaskan kembali secara individual. Apabila dipandang masih banyak pekerjaan siswa belum sempurna, kegiatan tersebut diikuti penjelasan secara klasikal.
Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang penting adalah
1.    menyusun program pembelajaran,
2.    memberi informasi yang benar,
3.    pemberi fasilitas yang baik,
4.    pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan
5.    penilai prolehan informasi.
Sedangkan peranan siswa adalah
1.    pencari informasi yang benar,
2.    pemakai media dan sumber yang benar,
3.    menyelesaikan tugas dengan penilaian guru.
Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah diberlakukan atau tes buatan guru.
Terdapat beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya:
1.    Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
2.    Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3.    Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Metode pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam metode ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui metode ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk metode ekspositori.

C.    Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Ekspositori
Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu:
1.    Persiapan (Preparation)            
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam metode ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah:
a.    Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif;
b.    Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai;
c.    Bukalah file dalam otak siswa.

2.    Penyajian (Presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:
a.    penggunaan bahasa,
b.    intonasi suara,
c.     menjaga kontak mata dengan siswa, dan
d.   menggunakan trik-trik yang menyenangkan

3.    Korelasi (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.

4.    Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam metode ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian.

5.    Mengaplikasikan (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya:
a.    Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan,
b.    Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.

D.    Kelebihan  dan Kelemahan Metode Ekspositori
1.    Kelebihan
Metode pembelajaran ekspositori merupakan metode pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan metode ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
a.    Dengan metode pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
b.    Metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c.    Melalui metode pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
d.   Keuntungan lain adalah metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

2.    Kelemahan
Di samping memiliki kelebihan, metode ekspositori juga memiliki kelemahan, di antaranya:
a.    Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan metode lain.
b.    Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c.    Karena metode lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d.   Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.

E.     Contoh Mengajar dengan Metode Ekspositori
Belajar menerima maupun menemukan sama-sama dapat berupa belajar menghafal atau bermakna. Misalnya dalam mempelajari konsep dalil Pythagoras tentang segitiga siku-siku, mungkin bentuk terakhir c2 = b2 + a2 sudah disajikan (belajar menerima), tetapi siswa memahami rumus itu selalu dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku, jadi ia belajar secara bermakna. Siswa lain memahami rumus c2 = b2 + a2 dari pencarian (belajar menemukan), tetapi bila kemudian ia menghafalkan c2 = a2 + b2 tanpa dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku, maka jadinya ia belajar menghafal.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan.
Beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya:
1.    Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
2.    Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3.    Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya:
1      Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
2      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3      Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu:
1.    Persiapan(Preparation)           
2.    Penyajian (Presentation)
3.    Korelasi (Correlation)
4.    Menyimpulkan (Generalization)
5.    Mengaplikasikan (Application)

DAFTAR PUSTAKA
Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 1, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 2, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Ruseffendi, ET (1988). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Bandung : Tarsito.

Ruseffendi, ET (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru dan SPG, Bandung : Tarsito.

Ruseffendi, ET, dkk (1992). Pendidikan Matematika 3, Jakarta : Depdikbud.

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Facebook

Copyright © 2013. farmady4four.blogspot.com - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger